REVIEW KOMIK IMADUDDIN ZANKI, KOMIK KARYA PAPILLON STUDIO
Hai Papillonia,
Di blog post sebelumnya, minpaps sudah review komik pahlawan Islam berjudul Shalahuddin Al-Ayyubi: Rahim Sang Pembebas. Yang udah baca review komik Salahuddin Al-Ayyubi ini pasti tau dong siapa illustrator dan penulisnya. Yap, komik Salahuddin Al-Ayyubi dibuat oleh Handri Satria dan Sayf Muhammad Isa. Sampai saat ini, sudah terbit 5 series buku komik Shalahuddin Al-Ayyubi, yaitu Rahim Sang Pembebas, Sebuah Langkah, Awal Perjuangan, Melawan Bayangan, dan Pertempuran.
Kali ini minpaps akan review komik pahlawan Islam yang berjudul Imaduddin Zanki. Tokoh yang ada dalam buku komik ini masih berhubungan dengan rangkaian komik Shalahuddin Al-Ayyubi.
Dalam pengerjaan komik Imaduddin Zanki ini, Handri Satria dan Sayf Muhammad Isa bekerjasama dengan Papillon Studio Semarang. Ini adalah kali pertama kerjasama Papillon Studio Komik Semarang dengan kedua komikus kondang tersebut.
Gambar dan pewarnaan digarap oleh Papillon Studio Semarang, sementara naskah dibuat oleh Handri Satria dan Sayf Muhammad Isa. Komik Pahlawan Islam Imaduddin Zanki resmi diterbitakan oleh penerbit Salsabila pada awal tahun 2021.
Komik ini disarankan untuk dibaca anak usia 12 tahun ke atas. Sudah tertulis labelnya di bagian belakang komik ya.
Baca juga: Review Komik Salahuddin Al-Ayyubi Seri 01
Tidak seperti komik Salahuddin seri pertama, komik Imaduddin menerapkan alur cerita maju. Alur cerita yang lebih jelas, diceritakan dari awal hingga akhir, sehingga lebih mudah untuk dipahami.
Imaduddin Zanki adalah putera dari Aq Sunqur yang merupakan orang kepercayaan Sultan Malik Syah. Imaduddin Zanki saat dewasa diangkat menjadi Amir Mosul. Ia juga yang mengguncangkan pasukan salib bersama Salahuddin Al Ayyubi. Akan tetapi komik ini menceritakan kisah Imaduddin Zanki sebelum pecahnya perang salib.
Pada abad 10 dan 11 masehi, Kesultanan Seljuk tumbuh dan berkembang di dunia Islam. Saat itu, sering terjadi perselisihan dan persaingan antara para pemimpin di tengah kaum muslimin. Di antara mereka, ada juga yang zalim dan menyengsarakan rakyat.
Malik Syah saat itu diangkat menjadi sultan, menggantikan Ayahnya yang telah syahid di medan pertempuran. Setelah kaum muslimin menang, Byzantium (kekaisaran romawi timur) berhenti mengacau, tetapi sekarang masalahnya datang dari dalam tubuh kaum muslimin sendiri. Para wali di berbagai wilayah kaum muslimin bertindak sewenang-wenang dan menyengsarakan rakyat. Mereka zalim, ambisius, dan hanya memperkaya diri sendiri.
Pada suatu ketika, datang sesorang yang menemui Malik Syah dan meminta bantuan untuk membebaskan kaum muslimin di Mosul dari pemimpin zalim. Mendengar kabar itu, Tutush (adik Malik Syah) langsung memutuskan untuk menyerang Mosul dan menguasai daerah tersebut. Tapi, karena pengetahuannya yang baik akan Islam, Malik Syah tidak gegabah dalam mengambil keputusan, dia ingin bertabayyun terlebih dahulu untuk membuktikan kebenaran berita tersebut.
Malik Syah mengutus Aq-Sunqur (Ayah Imaduddin yang saat itu menjadi orang kepercayaan Sultan Maliq Syah) untuk menyamar dan melihat sendiri kondisi di Mosul. Bersama dengan Ekrem, Aq-Sunqur menyamar menjadi pedagang dan berangkat ke Mosul menunggangi kuda. Ternyata berita itu benar, rakyat Mosul banyak yang menjadi gelandangan karena aturan baru yang dibuat oleh Navis bin Bardan Al-Uqaili (pemimpin Mosul).
Baca juga: Review Buku Komik Cut Nyak Dien
Tutush sangat kecewa dengan keputusan kakaknya yang tidak mendengar saran darinya. Tutush menganggap Aq-Sunqur adalah penghalang baginya untuk menjadi penguasa. Hingga akhirnya, dia merencanakan perang dimana Tutush mengajak Aq-Sunqur untuk ikut serta. Dia berencana membunuh Aq-Sunqur di sana, dan akhirnya keinginannya itu terwujud. Aq-Sunqur ditikam dari belakang oleh Tutush, dan akhirnya meninggal.
Saat itu, Imaduddin Zanki (anak Aq-Sunqur) masih berusia 10 tahun. Demi keselamatan, ia lantas dibawa dan disembunyikan oleh Ekrem, ajudan ayahnya ke Mosul. Di sana ia tinggal bersama Kerbogha yang senantiasa menjaga dan melatihnya untuk menjadi sorang kesatria yang selalu menerapkan nilai-nilai Islam.
Begitulah sepenggal cerita dari komik Imaduddin Zanki karya Papillon Studio, Handri Satria, dan Sayf Muhammad Isa. Tentu ceritanya tidak selengkap yang di komik ya. Kamu bisa baca cerita lengkapnya di buku komik Imaduddin Zanki. Papillon komik shop jual komik Imaduddin Zanki dan banyak komik Islami lainnya. Ada komik islami yang lucu seperti real masjid, komik petualangan islami Kevin dan Pejuang Liburan, juga komik islami cerita sehari-hari seperti komik Pengen Jadi Baik.
Papillon komik shop adalah pusat jual buku komik anak islami di Semarang. Toko komik Semarang ini melayani pembelian komik seluruh Indonesia. Bagi kalian yang mencari komik Islami Sumatera, komik Islami Aceh, komik Islami Lombok, komik Islami Semarang, komik Islami Makassar, atau komik Kalimantan, papillon komik shop adalah tempat yang tepat. Selain komik, papillon store jual pen tablet murah, pen display Wacom / Huion, aksesoris pen tablet, dan stand pen display.
REVIEW KOMIK IMADUDDIN ZANKI, KOMIK KARYA PAPILLON STUDIO
Reviewed by papillonstore
on
Monday, February 15, 2021
Rating:
No comments